Selasa, 04 Mei 2010

Macam-macam Sundul Gan

Sundul Gan :-)


Ini Blognya Bramasta

Maaf kalo masih banyak kekurangan, karena masih ada kekurangan...

Semangatzzzzzzzz

Sri Mulyani: Saya Tak Bisa Buat Alumni STAN Sekaya Gayus

Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui dirinya tidak bisa membuat para alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) yang menjadi pegawai di Kementerian Keuangan bisa sekaya Gayus Tambunan. Tapi Sri Mulyani berjanji mereka dapat hidup dan menghidupi keluarganya dengan normal.

"Saya memang tidak bisa buat mereka (alumni STAN yang menjadi pegawai Kemenkeu) sekaya Gayus, tapi hidupdescent, tidak kaya sekali, tapi tidak dianggap miskin. Bisa menghidupi anak secara normal, dihormati, dihargai. Seluruh reformasi di Kemenkeu desainnya untuk itu," tegasnya dalam sambutan pada acara Ikanas di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Rabu (5/5/2010).

Namun, Sri Mulyani menilai harapan hidup descent itu tidak menjamin seluruh pegawainya tidak melakukan korupsi. Menurutnya, ada saja manusia yang hidup hanya sekadar hidup, asal dia kaya, populer, dan tidak peka.

"Tapi hidup itu tidak menjamin orang tidak korupsi, bahkan mereka sering dikagumi karena mereka terkadang royal. Dia nyumbang tapi habis itu dia ambil yang lebih gede lagi. Jadi jangan kita tempatkan orang-orang itu pada tempat yang mulia," jelasnya.

Sri Mulyani yakin masih banyak orang yang ingin berbagi nilai-nilai yang baik dalam komunitas.

"Prinsip yang baik yaitu tanggung jawab, ketaatan hukum,tenggang rasa. Dari sisi governance, entitas sebagai perusahaan, korporasi,seperti Depkeu, disclosure-nya melalui laporan keuangan," ujarnya.

Oleh karena itu, Sri Mulyani mengharapkan para pegawainya bisa memberikan nilai-nilai tersebut dalam masyarakat.

"Buktikan Anda punya dignity,jangan mau dikalahkan hanya karena satu Gayus merusak belanga kita, dan jangan merasa bersalah, toh kita nggak dapat uangnya juga. Jangan malu menyebut Anda alumni STAN," tegasnya.

(nia/dnl)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

'Mourinho Pelatih Hebat, Contoh yang Buruk'

Milan - Meraih sukses besar bersama Chelsea dan Inter Milan kini, Jose Mourinho masuk jajaran pelatih top dunia. Tapi dengan segala perangainya, pria Portugal itu jelas bukan contoh untuk ditiru.

Demikian diungkapkan legenda sepakbola Belanda yang sekaligus menjabat presiden kehormnatan Barcelona, Johan Cruyff. Setelah sukses mengantar Chelsea mematahkan dominasi Manchester United serta Arsenal di Liga Inggris, Mourinho kini berdiri di ambang sejarah Inter menyusul keberhasilan masuk final Liga Champions.

Bukan itu saja, hingga kini Nerazzurri bahkan masih berpeluang meraih Treble Winners. Raihan hebat yang sangat mungkin terwujud karena mereka kini masih berdiri di puncak klasemen Seri A dan sudah masuk final Coppa Italia.

Tapi seperti publik sepakbola dunia sudah hapal betul, Mourinho punya sisi lain di samping kehebatannya meracik strategi tersebut. Perangai serta tindak-tanduknya yang kerap mengundang kontroversi menjadi semacam 'sisi gelap'. Demikian diungkapkan Cruyff.

"Saat Anda mendapatkan sebuah status atau tanggung jawab yang lebih tinggi untuk memenangi pertandingan, (maka) sepakbola tak cuma sekadar hasil akhir. Itu mengajari para pemuda bagaimana bertindak dan menghormati orang lain," seru Cruyff seperti dikutip dariMarca.

Sejak masih menetap di Stamford Bridge hingga kini tinggal di Giuseppe Meazza, Mourinho tak lepas dari kontroversi. Musim ini misalnya, dia terpaksa dapat hukuman dari FIGC menyusul bahasa tubuh diborgol setelah merasa dikecewakan wasit dalam laga di Seri A.

"Dia pelatih hebat tapi menjadi contoh yang buruk. Ada yang lebih penting dari sekadar kontroversi atas sebuah hasil pertandingan, itu adalah nilai-nilai olahraga. Kita harus mendidik orang-orang muda saat menang," pungkas Cruyff.

( din / nar )

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Mourinho, Antara Scudetto dan Napoleon

Roma - Perpaduan tanggal 5 Mei dan Stadion Olimpico pernah mendatangkan mimpi buruk buat Inter Milan. Jelang final Copa Italia di venue yang sama, yang diingat Jose Mourinho justru Napoleon Bonaparte.

Malam nanti Inter Milan akan mencoba meraih trofi pertama, dari target treble winners, saat menghadapi AS Roma di final Coppa Italia. Ambisi meraih kemenangan atas I Luppi terancam tambah sulit karena laga akan dilangsungkan di Olimpico, yang merupakan kandang Francesco Totti cs.

Jelang laga tersebut kubu Inter pun diingatkan kembali dengan sebuah peristiwa pahit yang terjadi delapan tahun lalu saat gagal meraih Scudetto di pekan pamungkas Seri A. Uniknya momen tersebut tepat terjadi di tanggal 5 Mei dengan venue juga di stadion terbesar di Ibukota Italia itu.

Saat itu Inter berdiri di puncak klasemen jelang pekan terakhir kompetisi dengan keunggulan satu poin atas Juventus. Namun di laga pamungkas Nerazzurri justru bertekuk lutut 2-4 saat menyambangi Lazio, sementara dalam laga lain Bianconeri membawa pulang poin penuh usai menang 2-0 atas Udinese.

Titel juara yang sudah di depan mata Inter akhirnya kembali menguap. Juventus berdiri di puncak klasemen dengan poin 71, sementara Inter dengan nilai 69 turun ke posisi tiga, disalip Roma yang pada laga lain menang dan duduk di posisi dua (70).

Saat diingatkan wartawan soal moment tersebut, Jose Mourinho, seperti biasanya, tak mau ambil pusing dengan hal tersebut. Soalnya yang dia ingat soal tanggal 5 Mei adalah hari tewasnya ahli politik dan militer asal Prancis, Napoleon Bonaparte.

"Satu-satunya hal yang saya ingat, tanggal 5 Mei adakah hari di mana Napoleon meninggal. Saya tak lahir sebagai fan Inter Milan dan saya tak mengikuti sejarah mereka. Buat saya, arti tanggal 5 Mei ya itu saja," seloroh Mourinho seperti dikutip dari AFP.

Laga dinihari (WIB) nanti adalah yang kedua dilakoni Inter di Stadion Olimpico setelah akhir pekan lalu mereka menantang Lazio di tempat yang sama. Meski diselimuti kontroversi, saat itu Zavier Zanetti dkk memetik kemenangan dengan skor 2-0.
( din / a2s )

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Welkom to Blognya Bram

Selamat datang bagi para pengunjung.
Mohon maaf apabila masih banyak kekurangan pada Blog ini.
Terimakasih....

Jadi Direktur Bank Dunia, Sri Mulyani 'Kuasai' 3 Wilayah

Washington - Menteri Keuangan Sri Indrawati akan menduduki jabatan baru sebagai Managing Director Bank Dunia per 1 Juni 2010. Ia akan memegang peran penting di 3 wilayah dengan posisinya tersebut.

Sri Mulyani akan menjadi penasihat untuk 3 wilayah yakni Amerika Latin dan Karibia, Timur Tengah dan Afrika Utara, Asia Timur dan Pasifik. Sri Mulyani juga akan mengurusi masalah Information System Group.

Sri Mulyani akan menggantikan posisi Juan Jose Daboub yang menyelesaikan 4 tahun masa kerjanya sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia per 30 Juni. Bank Dunia melakukan proses pemilihan secara internasional sebelum akhirnya menunjuk Sri Mulyani untuk menjabat posisi penting itu.

Bank Dunia memuji Sri Mulyani sebagai orang yang berperan penting menggawangi perekonomian Indonesia hingga sukses melewati krisis finansial, termasuk mengimplementasikan reformasi-reformasi kunci. Sri Mulyani juga berhasil mendapatkan respek dari berbagai belahan dunia.

"Saya senang bisa mengumumkan penunjukan Sri Mulyani. Dia telah menjadi menteri Keuangan dengan pengetahuan yang dalam baik dalam pengembangan isu dan peran Grup Bank Dunia," jelas Presiden Bank Dunia, Robert Zoellick dalam siaran persnya, Rabu (5/5/2010).

"Sebagai anggota dari Tim Senior, dia (Sri Mulyani) akan berperan untuk membantu memimpin Bank Dunia karena kami bergerak memperkuat dukungan klien, mengimplementasikan program reformasi kami dan mengantisipasi tantangan di masa depan," imbuh Zoellick.

Sri Mulyani merupakan jebolan FE UI dan mendapatkan gelar PhD di bidang ekonomi dari University of Illinois, AS. Sri Mulyani berkali-kali juga masuk dalam daftar 100 Wanita Berpengaruh versi Majalah Forbes.

Sebelum menjadi Menteri Keuangan, Sri Mulyani pernah juga menjabat sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada 2008-2009. Sri Mulyani juga pernah merangkap sebagai Menko Perekonomian ketika pos tersebut ditinggalkan Boediono.

Menanggapi penunjukannya sebagai Direktur Bank Dunia, Sri Mulyani yang akhir-akhir ini menjadi 'bulan-bulanan' kasus Century mengaku dirinya merasa bangga.

"Ini adalah sebuah kehormatan bagi saya dan juga negara saya untuk mendapatkan kesempatan berkontribusi pada misi Bank Dunia yang sangat penting untuk mengubah dunia," ujar Sri Mulyani.

(qom/asy)

Sumber : http://www.detikfinance.com/read/2010/05/05/101557/1351374/4/jadi-direktur-bank-dunia-sri-mulyani-kuasai-3-wilayah

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!